Sebenarnya memang bukan hakku untuk bercerita ini semua, tetapi setiap org punya ceritanya masing-masing kan?
Mungkin memang aku saja yang menganggapnya lebih. Selalu menerima telfonnya yg hingga larut malam tidak dscnctd2. Pada dasarnya aku juga yg ingin berbicara dengannya, walaupun hanya via telfon.
Aku juga mungkin bersalah karena terlalu yakin cintanya hanya untukku, padahal dia nembak pun, aku menganggapnya hanya bercanda. Yasudahlah mungkin semuanya memang harus sampai disini:'-)
Teruntuk kita:
Terimakasih kita telah jauh, tidak sedekat saat kau lajang.
Terimakasih kita pernah tertawa bersama scr langsung ato via handphone.
Terimakasih kita pernah beradu detak jantung saat berpapasan.
Terimakasih kita pernah lari-lari spt anak kecil.
Terimakasih kita pernah bercerita ttg masing2 dari malam hingga terdengarnya adzan subuh:')
Teruntuk kamu:
Terimakasih karna sering menguras air mataku.
Terimakasih karna pernah berjanji, dan ternyata kau malah tepati janji itu kepadanya.
Terimakasih karna sampai skg kau masih menempati hati&fikiranku.
Terimakasih pernah membubuhkan senyum, tawa, dan tangis.
Terimakasih telah mengajarkan apa itu arti sakit, menunggu, sabar dan jatuh cinta diam-diam.
Terimakasih untuk kebersamaan kita yg terhenti disini:')
And last but unleast, aku sangat berterimakasih kepada calon ma'muum-mu... Karena berkat ia, aku tahu, kalau kau memang bukan yg terbaik untukku.
Terimakasih mas.
Tertanda, adikmu yg sudah terlatih patah hati